Wednesday, July 28, 2010


Prinsip-prinsip hidup Kristen

Dua Prinsip kerohanian.
Pertama : Kita harus memperlakukan orang lain seperti apa yang Allah telah lakukan terhadap diri kita. Yesus menyebutkan secara khusus dalam Lukas 6:36: "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." Prinsip ini dapat disederhanakan sebagai berikut: Allah berharap kita memperlakukan orang lain sebagaimana Dia memperlakukan kita. Jika kita melanggar hukum ini kita akan menanggung akibatnya. Karena Allah baik pada kita, kita harus baik pada orang lain. Karena Allah mengampuni kita, kita harus mengampuni orang lain. Tidak masalah bagaimana orang lain memperlakukan kita. Apa yang kita pentingkan adalah bagaimana hubungan kita dengan Allah. Jika kita mengerti hukum rohani ini, kita akan mengetahui bahwa, tindakan kita tidak ditentukan oleh orang lain. .

Prinsip rohani di sini sangat jelas: Allah memperlakukan kita sesuai dengan cara kita menangani orang lain. Jika kita berbuat setia kepada orang lain, Allah juga akan berbuat sama kepada diri kita, tetapi jika kita berbuat curang kepada orang lain, Allah pun akan berbuat yang sama kepada kita, yaitu ia akan menangani kita dengan keras. Jika kita tahu bagaimana menerapkan prinsip ini, berarti kita sudah mempelajari rahasia kehidupan rohani. Kita akan mengetahui bagaimana Allah akan menangani kita. Kita bisa memohon masalah atau kita bisa memohon kemurahan, tergantung bagaimana kita berbuat pada orang lain. Demikianlah jika kita tidak mengampuni orang lain, Allah pun akan melakukan hal yang sama. Jika kita bermurah hati dengan orang lain, Allah pun akan bermurah hati dengan kita. Cukup sederhana.

Dengan cara ini, lingkaran berkat rohani dibentuk. Allah memaafkan kita, kita memaafkan orang lain. Karena kita mengampuni orang lain, Allah akan terus mengampuni kita bahkan lebih. Jika kita berhenti pada suatu titik dalam lingkaran ini, kehidupan rohani kita akan berhenti. Kita bisa mempertahankan gerakan perputaran ini untuk berjalan terus atau menghentikannya. Allah menyerahkan sepenuhnya pada diri kita. Itu berarti kita menjadi hakim terhadap diri kita sendiri. Allah akan mendasarkan penghakimanNya terhadap diri kita sesuai dengan perbuatan kita pada orang lain. Sangatlah adil. Pada hari penghakiman, setiap orang hanya dapat berkata, "Oh Tuhan Engkau benar-benar adil. Begitulah sepatutnya." Sebaliknya, jika kita melihat dari sisi positif, itu berarti kita dapat menggerakkan lingkaran ini sedemikian rupa untuk semakin bertumbuh dalam kemurahan. Lingkaran kemajuan rohani membuat kita mampu bertumbuh dari kekuatan ke kekuatan..

Kedua : Perbuatlah kepada orang lain sebagaimana kita ingin Allah perbuat terhadap diri kita. Prinsip yang mengagumkan ini akan menjadi berkat bagi kita kalau kita tahu bagaimana melakukannya. Apakah kita ingin Allah lebih murah hati kepada kita? Maka lebih bermurah hatilah kepada orang lain dan lihatlah apa yang terjadi. Tidak diragukan lagi, Dia akan mencurahkan berkatNya kepada kita. Tuhan mengatakan dalam Khotbah di atas Bukit: Berilah dan kamu akan diberi. suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu (Luk. 6:38). Bermurah hatilah pada orang lain, dan segera kita akan mendapatkan betapa kemurahan Allah melanda kita. Cobalah mengampuni orang lain dan kita akan melihat Allah begitu bermurah hati dan berbelas-kasihan kepada kita. Akan tetapi, jika kita tidak mengampuni, kita akan dengan segera menemukan sikap Allah terhadap kita sangat dingin. Cobalah mengampuni dan kita tiba-tiba akan melihat Allah begitu bermurah hati dan penyayang.

Kitalah yang menentukan bentuk dari kehidupan rohani kita. Kitalah yang akan menentukan jenis penghakiman yang akan kita terima pada hari penghakiman. Itulah rahasia kehidupan Kristen. Kita bisa meningkatkan kemajuan atau menghentikannya. Allah menaruh tanggungjawab yang begitu besar di tangan kita ketika Dia memberikan kita kebebasan untuk memilih. Jika kita menginginkan Allah lebih bermurah hati kepada kita, kita harus lebih bermurah hati kepada orang lain. Kita hendaknya jangan membiarkan orang lain yang menentukan tindakan kita karena itu akan membalikkan perkembangan rohani kita menjadi mundur. Cobalah hidup sesuai dengan apa yang saya bicarakan dan lihatlah apa yang terjadi. Saya telah mengalami kasih kebaikan Allah setiap hari sampai hati saya merasa begitu rendah melihat kebaikanNya kepada saya. Mengapa Dia begitu baik kepada saya? Saya hanya sedikit menolong orang dan Allah melandaku dengan kebaikanNya secara berlimpah. Karunianya begitu besar dibandingkan bantuanku yang kecil pada orang lain. Begitu besar kebaikanNya!.... Penghakimannya sangatlah berat bila kita tidak bermurah hati kepada orang lain. Dalam Perjanjian Lama kita melihat bahwa penghakimanNya bisa tujuh kali lipat dari perbuatan yang kita lakukan kepada orang lain. Jika kita menjahati orang lain, penghakiman Allah mungkin tujuh kali dari apa yang kita lakukan kepada orang lain .... Amin ......

Mengampuni

Saudara dan saudari, Sebuah pertanyaan sering muncul dalam fikiran kita mengapa kita harus memaafkan orang yang menyakiti atau menyinggung kita ...? Mengapa kita harus mengampuni...? Mengapa kita harus mengasihi dan berbuat baik kepada musuh.......? Mengampuni orang lain merupakan persoalan yang terjadi dalam kehidupan kita. Mengampuni memang bukan perkara mudah. Sulit sekali, tetapi apa boleh buat kita harus belajar untuk mengampuni....... Mengapa Harus Mengampuni.....?

Lukas 6:27-36, “...Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu”.

Berdasarkan ayat ini kita harus mengampuni kerana ianya merupakan perintah Allah. Lalu apa untungnya apabila kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita....

1) Pengampunan membawa persahabatan.
Alkitab berkata, “Siapa menutupi pelanggaran, mengejar kasih, tetapi siapa membangkit-bangkit perkara, menceraikan sahabat yang karib” (Amsal 17:9). Menutupi pelanggaran sama artinya dengan mengampuni orang yang berbuat salah. Dan ini memerlukan kekuatan dari Allah agar kita dapat mengampuni, dan bila kita berhasil berdamai dengan musuh kita maka persahabatan akan terjalin kembali.

2) Pengampunan akan membawa pengampunan Allah.
Bila kita mengampuni, maka Allah juga akan mengampuni kita. Matius 6:15; Markus 11:25. Jadi, ketika hati kita mengampuni musuh kita, saat itu juga Allah akan mengampuni kita. Sebab itu, marilah kita mengampuni supaya Allah juga mengampuni kita dan melemparkan kesalahan-kesalahan kita ke dalam tubir-tubir laut (Mikha 7:19).

3) Pengampunan membawa sukacita.
Matius 18:23-35, Perhatikan kata "dengan segenap hatimu". Bukanlah pengampunan dengan rasa enggan, dimana kita berkata "Aku telah mengampunimu. Bagaimanapun, Tuhan menyuruhku untuk mengampuni, maka aku mengampuni." Mengampuni orang sepenuh hati adalah pengampunan yang dilakukan dengan sukacita.
Beberapa hasil penyelidikan menunjukkan bahwa orang yang tidak mengampuni akan meningkatkan stres, hasil kerjanya buruk, daya pikirnya juga buruk, dan untuk jangka panjang dapat mengurangi daya penguasaan diri, yang pasti orang yang menyimpan dendam akan kehilangan sukacita. Setiap hari hidupnya dipenuhi dengan kebencian. Jadi, untuk mengembalikan sukacita, belajarlah mengampuni. Tidak susah sebenarnya mengampuni musuh kita. Kuncinya ada pada persekutuan kita dengan Allah. Bila kita memahami betapa tinggi, panjang, lebar, dan dalamnya kasih Kristus maka Roh Kudus yang berdiam dalam kita akan menolong kita untuk mengampuni... Yohanes 3:16 , inilah sebenarnya kuncinya untuk kita dapat mengampuni orang yang bersalah iaitu kita harus memiliki kasih baru dapat mengampuni dengan sukacita..... Kita tidak mungkin dapat mengampuni orang lain tanpa kasih. Kasih sangat penting untuk kita miliki. Tuhan Yesus dapat mengampuni kita walau pun dosa kita merah seperti kirmizi kerana kasihnya yang besar..... Pengampunan yang sempurna sekali adalah pengampunan yang dari Tuhan Kita lewat kayu salib.
Mengampuni sebenarnya merupakan satu ujian iman..... mengampuni bukan sekadar ungkapan kata-kata tetapi memerlukan tindakan. iman tanpa perbuatan adalah mati..... Ketahuilah bahawa berkat yang besar sedang menanti apabila kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita iaitu kita akan diampuni dan tentunya bila pengampunan kita perolehi keselamatan kekal pasti menjadi jaminan milik kita.